Pukul : 08:00:00
Lokasi : Desa Salukanan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang
STIE AMKOP Makassar merupakan Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) yang saat ini telah melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk KKN Tematik BUMDes Pulang Kampung Edisi Covid-19.
Kegiatan ini selain merupakan program rutinitas tahunan. Pada tahun ini STIE AMKOP Makassar lebih memfokuskan program tersebut pada peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan di pedesaan.
Abdul Karim selaku Sekretaris Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Pengembangan Pada Masyarakat (LP3M) STIE AMKOP menyampaikan bahwa salah satu fokus luncuran program pengabdian tesebut di tempatkan di Desa Salukanan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dari 8 Kabupaten yang di jadikan sebagai lokasi KKN Tematik BUMDes STIE AMKOP. Bukan tanpa alasan kenapa Desa Salukanan dijadikan sebagai fokus lokasi pelaksanaan program pengabdian ini, Selasa (18/08/2020).
‘Desa ini memiliki keunikan yang sangat etnikal yakni memiliki beras ketan Pulu’Mandoti dan kawasan persawahan teras sering yang sangat fenomenal dan memiliki fanorama sangat khas pada daerah ketinggian. Dengan adanya potensi tersebut maka sangat memungkinkan untuk dikonverisikan menjadi nilai ekonomi dalam peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat Desa Salukanan,”terangnya.
Takdir sebagai Kepala Desa Salukanan menyampaikan apresiasinya kepada STIE AMKOP Makassar khususnya LP3M karena telah menempatkan peserta KKN Tematik BUMDes Pulang Kampung Edisi Covid-19 di desanya.
“Untuk tahun 2020 khususnya selama masa Pandemic Global Covid-19 baru STIE AMKOP Makassar dari seluruh jajaran Perguruan Tinggi di Sulawesi Selatan yang telah KKN di desanya,” jelasnya.
Lanjutnya, “Mahasiswa KKN ini akan langsung melaksanakan program sebab terlebih awal dari pihak LP3M STIE AMKOP telah melakukan indentifikasi masalah yang ada di Desa Salukanan, khususnya persoalan BUMDes,”
Febrizul Akbar selaku Kordes KKN Tematik BUMDes Pulang Kampung ini menyampaikan jika pada hari ketiga selama berada di Desa Salukanan telah melaksnakan program pembuatan kolam ikan dan telah menabuh ikan ratusan ekor sebagai implementasi kesiapan desa dalam hal ketahanan pangan. Selain itu kami akan membuat sayuran hidroponik berbahan dasar bambu yang ada di Desa Salukanan.
Hasyim sebagai Ketua BUMDes Desa Salukanan mengucapkan banyak terima kasih kepada sitivitas STIE AMKOP karena pertama kalinya dijadikan sebagai lokasi pengabdian Dosen dan Mahasiswa. Saat ini memang BUMDes Salukanan belum maksimal dalam pengembangan potensi Desa Salukanan yang begitu melimpah dan tidak dimiliki oleh desa lainnya di Indonesia.
“Semoga dengan keberadaan Dosen dan Mahasiswa STIE AMKOP selama beberapa bulan ini dapat memicu pola peningkatan ekonomi masyarakat di Desa Salukanan melalui BUMDes dan menjaga ketahanan ekonomi melalui Pulu’ Mandoti,” tutup Hasyim yang juga adalah Imam Mesjid Desa Salukanan tersebut.